MAKE YOUR DREAMS

Hot

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, 21 Mei 2018

Pengecualian Kewajiban Memiliki Izin NPPBKC

23.33 0

Pengecualian Kewajiban Memiliki Izin NPPBKC

Berkaitan dengan pemberian fasilitas di bidang cukai sebagaimana diatur dalam pasal 8 dan 9 UU Cukai dan juga mempertimbangkan efektvitas pengawasan, subjek yang dikecualikan dari kewajiban NPPBKC:
1.      Orang yang membuat tembakau iris dari tembakau hasil tanam di Indonesia yang dikemas untuk penjualan eceran atau dikemas dengan bahan pengemas tradisional, apabila:
-          Dalam pembuatannya tidak dicampur atau ditambah tembakau dari luar negeri atau bahan lainnya
-          Pada pengemas tidak dibubuhi cap, merek dagang, etiket, dll.
2.      Orang yang membuat MMEA dari hasil penyulingan atau peragian, apabila :
-          Dibuat oleh rakyat Indonesia
-          Pembuatannya secara sederhana
-          Produksi tidak melebihi 25 liter per hari (i<25 liter/hari)
-          Tidak dikemas dalam penjualan eceran
3.      Orang yang mengimpor BKC yang mendapat fasilitas pembebasan cukai
-          Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
-          Keperluan perwakilan negara asing beserta pejabatnya yang bertugas berdasar asas timbal balik
-          Keperluan tenaga ahli bangsa asingn yang bertugas atau Organisasi Internsional di indonesia
-          Yang dibawa penumang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, atau kiriman dari Luar Negeri dalam jumlah tertenti
-          Untuk tujuan sosial
4.      Pengusaha TPE EA yang jumlah penjualannya dalam sehari maksimal 30 liter.
5.      Pengusaha TPE MMEA dengan kadar paling tinggi 5%.

Read More

Pemegang Izin dan Masa Belakunya NPPBKC

23.32 0

Pemegang Izin dan Masa Berlakunya NPPBKC

a.       Orang (Pribadi/Badan Hukum) yang berkedudukan di Indonesia.
b.      Orang (Pribadi/Badan Hukum) yang sah mewakili badan hukum atau Orang pribadi yang berkedudukan di Luar Indonesia.
Dalam hal pemegang NPPBKC orang pribadi, apabila meninggal dunia, maka NPPBKC dapat digunakan selama 12 bulan sejak meninggalnya yang bersangkutan oleh ahli waris/yang dikuasakan dan setelah jangka lewat waktu harus diperbaharui.
Masa berlaku NPPBKC :
Ø  Pengusaha Pabrik dan Importir adalah selama yang bersangkutan masih menjalankan kegiatan usahanya.
Ø  Pengusaha Tempat Penyimpanan, Pengusaha Penyalur, dan TPE adalah selama 5 tahun.

Read More

Kegiatan di Bidang Cukai

23.20 0

Kegiatan di Bidang Cukai

a.      Memproduksi (membuat) BKC
Pengertian memproduksi : kegiatan menghasilkan BKC di Indonesia. Proses produksi hanya dilakukan di dalam pabrik.
Pengertian Pabrik : tempat tertentu termasuk bangunan, halaman, dan lapangan yang merupakan bagian daripadanya, yang dipergunakan untuk menghasilkan BKC dan/ mengemas BKC dalam kemasan untuk penjualan eceran. Pihak yang mengusahakan pabrik BKC disebut Pengusaha Pabrik.

b.      Menyimpan Etil Alkohol dalam Tempat Penyimpanan Etil Alkohol
Pengertian tempat penyimpanan mencakup tempat, bangunan, dan/ lapangan yang bukan merupakan bagian dari pabrik, yang dipergunakan untuk menyimpan BKC EA yang masih terutang cukai dengan tujuan untuk disalurkan, dijual, atau diekspor. Pihak yang mengusahakan tempat penyimpanan disebut Pengusaha Tempat Penyimpanan.

c.       Melakukan Kegiatan Impor BKC
Pengertian Impor BKC: memasukkan BKC ke dalam daerah pabean Indonesia. Pihak yang memasukkan BKC ke dalam daerah pabean Indonesia disebut Importir. Dalam aturan pelaksanaannya, khusus BKC MMEA hanya  dimungkinkan importasinya oleh importir yang ditunjuk oleh Menteri Perdagangan. Importir yang ditunjuk oleh MenDag (Oktober 2010):
1.      PT. Sarinah
2.      PT. Jaddi Internasional
3.      PT. Indowines
4.      PT. Mitra Indo Maju
5.      PT. Muliatama Mitra Sejahtera
6.      PT. Aska Indoco
7.      PT. Boga Citra Nusapratama
8.      PT. Pantja Artha Niaga
Importasi MMEA hanya dilakukan di pelabuhan-pelabuhan yang ditunjuk dengan kuota yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.

d.      Melakukan Kegiatan Penyaluran BKC
Kegiatan menyalurkan atau menjual BKC yang sudah dilunasi yang semata-mata ditujukan bukan kepada konsumen akhir. Dalam pelaksanaannya sesuai PMK No.201/PMK.04/2008 dan PMK No.202/PMK.04/2008, kewajiban untuk memiliki NPPBKC sebagai penyalur hanya diatur terhadap BKC berupa MMEA saja. Pihak yang melakukan kegiatan penyaluran BKC disebut sebagai penyalur.

e.       Melakukan Kegiatan Penjualan Eceran BKC
TPE : tempat untuk menjual secara eceran BKC berupa MMEA atau Etil Alkohol kepada Konsumen Akhir.
Pihak yang mengusahakan tempat penjualna eceran disebut Pengusaha TPE. Kewajiban memiliki NPPBKC diwajibkan khusus terhadap BKC berupa EA dan MMEA, dengan pertimbangan karakteristik BKC tersebut memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam peredarannya.

Read More

Rabu, 28 Februari 2018

Sistem Aplikasi Pelayanan BC - Meeting 1

20.13 0

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
Meeting 1


1. Office Button atau Tombol office
2. Quick access toolbar atau bar percepatan menu
3. Title bar atau daerah judul
4. Minimize button atau tombol pengecil Microsoft Word.
5. Maximize Button atau tombol pembesar Microsoft Word.
6. Exit button atau tombol penutup Microsoft Word.
7. Ribbon tool atau pita peralatan
8. Horisontal ruler atau pengaris mendatar
9. Vertical ruler atau penggaris berdiri
10. Status bar atau daerah status dokumen
11. Layout page status atau status layout halaman dokumen
12. Zooming button atau tombol pengatur besar kecilnya tampilan halaman.
13. Zooming slider atau slide pengatur besar kecilnya tampilan halaman.
14. Horisontal scroll bar atau penggulung mendatar
15. Vertical scrollbar atau penggulung berdiri
16. Page status atau penunjuk status halaman
17. Word status atau penunjuk status

###

Menentukan Author (Penulis) berdasarkan pengaturan username
User name ini juga memberitahukan kepada pengguna lain mengetahui siapa pembuat dari dokumen tersebut.
Klik tab File - klik Options -Klik General – Username
*tulis nama sebagai Author (Penulis)

###

Format Painter > Digunakan untuk penyamaan

Group Styles
     Cara Membuat Daftar Isi
     Blok pembuatan Styles Judul dan Sub Judul, kemudian buat styles sendiri pada Group Styles
     Klik Group Styles pilih – More SelectionOption Selection
     *untuk nama styles1 diganti Judul dan Styles2 diganti Sub Judul, kemudian sesuaikan
     *selanjutnya arahkan cursor pada halaman yang akan dibuat daftar isi
     Klik Table of Contents pada Ribbon ReferencesInsert Table Of Content – Option
     *Hilangkan angka yang terdapat pada Heading, kemudian isi angka pada Judul dan Sub Judul
     *Ok

Header & Footer > Sebagai catatan atau tulisan yang berada di bagian atas dan bagian bawah sebuah dokumen yang akan muncul terus menerus pada dokumen berikutnya.

Mail Merge > Pembuatan Surat Masal
            Pembuatan Surat Masal
1.       Pembuatan database di Ms. Excel sesuai kebutuhan, kemudian simpan.
2.       Klik Ms. Word – Ribbon Mailings – Select RecipientsUse Exciting list – Cari database   Ms. Excel yang sudah disimpan sebelumnya.
 *database yang akan dimasukan pada Ms. Word dapat di ubah dengan Edit Recipient list
3.       Kemudian Klik Insert Merge Field – Preview Results

Page Break (Ctrl + Return) > Untuk memberikan ataupun menyisipkan tanda batas pada halaman anda.

Shortcut > Cara cepat dalam mengerjakan melalu program di computer atau sourtcut sering disebut tombol pintas.


Semoga Bermanfaat
Aan Kurniawan
Read More

Senin, 12 Februari 2018

Usaha Tanpa Doa

16.42 0

Usaha Tanpa Adanya Doa Itu Sombong

                Pada suatu ketika saya sedang membuat story di salah satu media sosial bertajuk foto Organisasi Daerah saya yang bernama Dewangga. Sebelum saya melanjutkan cerita ini, saya akan membahas sedikit mengenai Organisasi ini. Dewangga yang memiliki kepanjangan ‘Pasederekan Warganing Purbalingga’ merupakan organisasi yang menampung mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Kota Purbalingga yang sedang kuliah di Politeknik Keuangan Negara STAN. Organisasi yang dinamakan Dewangga itu cukup terkenal di Kota Purbalingga dengan pakian dinas lapangan warna hitamnya.
                Kembali ke awal cerita, Malam itu pada tanggal 11 Febuari 2018 saya sedang membuat story Makrab Dewangga. Rasa bangga pun hadir dalam diri ini karena saya termasuk anggota Dewangga Purbalingga mengingat dulu saya duduk di bangku SMA yang sering kali mengagumi dan ingin menjadi salah satu anggotanya suatu hari nanti, dan harapan itu dinyatakan oleh-Nya pada saat yang tepat. Pada saat yang bersamaan saya teringat kali kalimat terucap oleh teman SMA saya sekaligus teman indekos, Zen Adi Laksana, yang hampir tiap hari bertemu dan sering ngobrol dengan saya, ketika itu saya dengan status siswa belum menjadi anggota Dewangga. Kala itu di malam hari saya bersama dengannya pergi untuk mecari makanan di angkringan, duduk di angkringan perempatan lampu merah yang tidak jauh dari indekos. Selesainya makan kami tidak bergegas pulang melainkan dilanjutkan dengan obrolan panjang karena derasnya hujan. Ada satu titik obrolan yang membuat diri ini termotivasi, ketika itu saya mengatakan padanya “saya ingin menjadi mahasiswa di Politeknik Keuangan Negara STAN dan ingin menjadi salah satu bagian dari anggota Dewangga PKN STAN suatu hari nanti”. Alih-alih mendukung dan mendoakannya, spontan temanku merespon “Bukan hanya kamu yang ingin, banyak orang yang ingin kuliah disana”.
                Mendengar kalimatnya yang memotivasi itu kemudian aku terdiam tanpa kata namun hatiku bergumam dengan kalimat “Ya betul, semua orang mempunyai keinginan begitu juga mereka yang ingin melanjutkan pendidikannya di Politeknik Keuangan Negara STAN, banyak yang berkeinginan kuliah disana. Namun aku meyakini bahwa di setiap keinginan banyak orang itu masih banyak juga keinginan yang tidak dibarengi dengan usaha bahkan sampai melupakan kekuatan doa, jikalau usaha pun hanya usaha  ala kadarnya. Keinginannya hanya sekadar kalimat tanpa mewujudkannya menjadi nyata. Ingin, ingin, dan ingin itu ada pada diri setiap orang tapi keinginan itu tidak ditunjukan dengan usaha dan doa yang menonjol. Apakah mungkin keinginanku yang telah aku barengi doa dan usaha ini akan dikalahkan oleh mereka yang hanya mengandalkan rasa inginnya, usaha ala kadarnya dan doa pun secukupnya. Jikalau bisa, mungkin itu takdir. Tidak ada orang sukses diluar sana hanya cukup dengan keinginan tanpa tindakan nyata, usaha ala kadarnya dan tidak dibarengi doa.”
Jadi, yang saya tekankan di artikel ini adalah ‘rasa ingin’, keinginan, harapan, impian, cita-cita dan lain sebagainya. Percuma, kalo tidak dibarengi dengan usaha dan doa, semua itu perlu ada tindakan nyata, usaha dengan optimal dan dibarengi dengan kekuatan doa. Usaha juga harus berjalan bersamaan dengan doa.
Harapan tanpa adanya usaha itu bohong,
doa tanpa adanya usaha itu bohong dan
usaha tanpa adanya doa itu SOMBONG!
Karena Inspirasi, ilmu, kecerdasan, rezeki itu datang dari Alloh Azza Wa Jalla, maka mohonlah, mintalah, dan berdoalah pada-Nya. Jauhi larangan-nya dan kerjakan juga perintah-Nya. Jangan menjadi pribadi yang sombong.

Yakin usahamu sudah optimal? Coba deh lihat lagi dirimu itu, adakah kalian sudah usaha dengan optimal apa hanya sekadar kalimat tanpa arti yang hanya sekadar ucapan saja. Satu hal lagi yang ingin aku sampaikan “Jangan Pernah meremehkan kekuatan doa!” 
Read More

Sabtu, 18 November 2017

Tax Treaty Indonesia

07.49 0

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda


          Untuk menghindari pengenaan pajak berganda pada penghasialan tertentu seperti laba, dividen, bunga pinjaman, ongkos dan royalti. Indonesia telah mengadakan perjanjian tersebut dengan 59 negara sebagai berikut :

·         Afrika Selatan
·         Algeria
·         Amerika Serikat
·         Australia
·         Austria
·         Arab Saudi
·         Bangladesh
·         Belanda
·         Belgia
·         Bruni Darussalam
·         Bulgaria
·         China
·         Denmark
·         Filipina
·         Finlandia
·         Hongaria
·         India
·         Inggris
·         Italia
·         Jepang
·         Jerman
·         Kanada
·         Korea Utara
·         Korea Selatan
·         Kuwait
·         Luxsemburg
·         Malaysia
·         Meksiko
·         Mesir
·         Mongolia
·         Norwegia
·         Pakistan
·         Palestina
·         Perancis
·         Polandia
·         Portugal
·         Republik Ceko
·         Romania
·         Rusia
·         Qatar
·         Seiselensa
·         Singapura
·         Slovakia
·         Selandia Baru
·         Spanyol
·         Sri Lanka
·         Sudan
·         Swedia
·         Swiss
·         Taiwan
·         Thailand
·         Tunisia
·         Turki
·         Ukraina
·         Uni Emirat Arab
·         Usbekistan
·         Venezuela
·         Vietnam
1.       Yordania
Read More

Rabu, 15 November 2017

Resume Distribusi Frekuensi

22.01 0
Materi-5

DISTRIBUSI FREKUENSI
A. Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
Tujuan distribusi frekuensi ini, yaitu :
1.      Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi.
2.      Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi :
1. Untuk dapat menyusun suatu tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru saja dikumpulkan dari lapangan disebut data kasar.
Contoh:
Data masa kerja karyawan UNNES adalah sbb:

2. Data yang telah disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar hingga data terkecil atau sebaliknya disebut array data.
Contoh:
Data masa kerja 40 karyawan UNNES adalah sbb:
3. Beda atau selisih antara angka terbesar dengan angka terkecil disebut dengan jarak atau range.
4. Jika array data itu dibagi atas kelompok-kelompok tertentu maka kelompok-kelompok itu disebut dengan kelas.
5. Bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas disebut frekuensi.
6. Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut interval kelas.

Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi

B. Istilah-istilah Dalam Distribusi Frekuensi
·         Kelas
adalah penggolongan data yang dibatasi oleh nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu kelas.

·         Interval Kelas adalah Lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya. Contoh :
65 – 67 –> Interval kelas pertama
68 – 70 –> Interval kelas kedua
71 – 73 –> Interval kelas ketiga
74 – 76 –> Interval kelas keempat
77 – 79 –> Interval kelas kelima
80 – 82 –> Interval kelas keenam

·         Batas Kelas (class limit)
Nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi frekuensi dan dipergunakan sebagai pedoman guna memasukkan angka-angka hasil observasi ke dalam kelas-kelas yang sesuai.

·         Batas Kelas Bawah (lower class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kiri.

·         Batas Kelas Atas (upper class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kanan.
Tepi Kelas (class boundaries/true limits) :
1.      Tepi Kelas Bawah (lower class bounderis)
Batas kelas pertama yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas bawah dikurangi 1digit dibelakang koma.

2.      Tepi Kelas Atas (upper class bounderis)
Batas kelas kedua yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas atas ditambah 1digit dibelakang koma.

Tepi atas = batas atas + 0,5

Tepi bawah = batas bawah – 0,5

Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
3.      Mid Point (titik tengah)
Rata-rata dari kedua batas kelasnya/kelas limitnya. Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)

C. Macam-macam Distribusi Frekuensi
Terdapat dua jenis distribusi frekuensi yaitu:
1. Distribusi frekuensi numerikal (Numerical frequency distribution)
Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi numerikal yaitu:
Distribusi Frekuensi Numerikal, dibagi menjadi:
a.      Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu distribusi frekuensi yang angka-angka frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka-angka absolut tetapi angka-angka relatif atau persentase. Contohnya yaitu:




b.      Distribusi Frekuensi Komulatif
Distribusi frekuensi komulatif terdiri dari dua jenis yaitu :

1)      Distribusi frekuensi “kurang dari”
Distribusi frekuensi “kurang dari” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Contohnya yaitu:
2)      Distribusi frekuensi “atau lebih”
Distribusi frekuensi “atau lebih” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sesudahnya. Contohnya yaitu:
2. Distribusi frekuensi kategoris (Categorical frequency distribution)
Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh Distribusi frekuensi kategoris yaitu:
E. Grafik Distribusi Frekuensi

1. Histogram
Histogram adalah diagram batang yang lebarnya menunjukkan interval kelas, sedangkan batas-batas tepi batang merupakan tepi bawah dan tepi atas kelas, dan tingginya menunjukkan frekuensi pada kelas tersebut. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram terdiri dari 2 sumbu, sumbu vertikal sebagai skala frekuensi sedangkan sumbu horisontal untuk skala kelas.
Contoh :
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.
Maka histogramnya



2. Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai skala kelas. Jenis lain dari poligon frekuensi adalah kurva frekuensi, yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis, dimana luas daerah di bawah kurva kurang lebih sama dengan luas histogram frekuensinya. Kurva frekuensi dapat digambarkan dengan memanfaatkan histogram frekuensi dengan menggunakan angka-angka tepi kelas sebagai skala kelas, dengan menghubungkan titik-titik tengah masing-masing balok.
Contoh :
Berikut ini upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per minggu dari sebuah perusahaan.
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat pada gambar berikut.



3. Ogive Curve atau Kurva Ogive
Kurva ogive merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dan sumbu vertical menunjukkan frekuensi kumulatif. Kurva ogif memudahkan kita untuk melihat frekuensi kumulatif baik dalam bentuk nilai absolute maupun nilai relative pada tingkat atau interval tertentu.
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas)
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah)

Contoh :
Data upah karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivenya. Akan tetapi sebelum itu, buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada diagram berikut.


Sumber repost:
Note : Belum semua saya catat
D. Teknik Pembentukan Distribusi Frekuensi


F. Model-model Populasi
Read More

Post Top Ad