MAKE YOUR DREAMS: Course

Hot

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Course. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Course. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Februari 2018

Sistem Aplikasi Pelayanan BC - Meeting 1

20.13 0

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
Meeting 1


1. Office Button atau Tombol office
2. Quick access toolbar atau bar percepatan menu
3. Title bar atau daerah judul
4. Minimize button atau tombol pengecil Microsoft Word.
5. Maximize Button atau tombol pembesar Microsoft Word.
6. Exit button atau tombol penutup Microsoft Word.
7. Ribbon tool atau pita peralatan
8. Horisontal ruler atau pengaris mendatar
9. Vertical ruler atau penggaris berdiri
10. Status bar atau daerah status dokumen
11. Layout page status atau status layout halaman dokumen
12. Zooming button atau tombol pengatur besar kecilnya tampilan halaman.
13. Zooming slider atau slide pengatur besar kecilnya tampilan halaman.
14. Horisontal scroll bar atau penggulung mendatar
15. Vertical scrollbar atau penggulung berdiri
16. Page status atau penunjuk status halaman
17. Word status atau penunjuk status

###

Menentukan Author (Penulis) berdasarkan pengaturan username
User name ini juga memberitahukan kepada pengguna lain mengetahui siapa pembuat dari dokumen tersebut.
Klik tab File - klik Options -Klik General – Username
*tulis nama sebagai Author (Penulis)

###

Format Painter > Digunakan untuk penyamaan

Group Styles
     Cara Membuat Daftar Isi
     Blok pembuatan Styles Judul dan Sub Judul, kemudian buat styles sendiri pada Group Styles
     Klik Group Styles pilih – More SelectionOption Selection
     *untuk nama styles1 diganti Judul dan Styles2 diganti Sub Judul, kemudian sesuaikan
     *selanjutnya arahkan cursor pada halaman yang akan dibuat daftar isi
     Klik Table of Contents pada Ribbon ReferencesInsert Table Of Content – Option
     *Hilangkan angka yang terdapat pada Heading, kemudian isi angka pada Judul dan Sub Judul
     *Ok

Header & Footer > Sebagai catatan atau tulisan yang berada di bagian atas dan bagian bawah sebuah dokumen yang akan muncul terus menerus pada dokumen berikutnya.

Mail Merge > Pembuatan Surat Masal
            Pembuatan Surat Masal
1.       Pembuatan database di Ms. Excel sesuai kebutuhan, kemudian simpan.
2.       Klik Ms. Word – Ribbon Mailings – Select RecipientsUse Exciting list – Cari database   Ms. Excel yang sudah disimpan sebelumnya.
 *database yang akan dimasukan pada Ms. Word dapat di ubah dengan Edit Recipient list
3.       Kemudian Klik Insert Merge Field – Preview Results

Page Break (Ctrl + Return) > Untuk memberikan ataupun menyisipkan tanda batas pada halaman anda.

Shortcut > Cara cepat dalam mengerjakan melalu program di computer atau sourtcut sering disebut tombol pintas.


Semoga Bermanfaat
Aan Kurniawan
Read More

Sabtu, 18 November 2017

Tax Treaty Indonesia

07.49 0

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda


          Untuk menghindari pengenaan pajak berganda pada penghasialan tertentu seperti laba, dividen, bunga pinjaman, ongkos dan royalti. Indonesia telah mengadakan perjanjian tersebut dengan 59 negara sebagai berikut :

·         Afrika Selatan
·         Algeria
·         Amerika Serikat
·         Australia
·         Austria
·         Arab Saudi
·         Bangladesh
·         Belanda
·         Belgia
·         Bruni Darussalam
·         Bulgaria
·         China
·         Denmark
·         Filipina
·         Finlandia
·         Hongaria
·         India
·         Inggris
·         Italia
·         Jepang
·         Jerman
·         Kanada
·         Korea Utara
·         Korea Selatan
·         Kuwait
·         Luxsemburg
·         Malaysia
·         Meksiko
·         Mesir
·         Mongolia
·         Norwegia
·         Pakistan
·         Palestina
·         Perancis
·         Polandia
·         Portugal
·         Republik Ceko
·         Romania
·         Rusia
·         Qatar
·         Seiselensa
·         Singapura
·         Slovakia
·         Selandia Baru
·         Spanyol
·         Sri Lanka
·         Sudan
·         Swedia
·         Swiss
·         Taiwan
·         Thailand
·         Tunisia
·         Turki
·         Ukraina
·         Uni Emirat Arab
·         Usbekistan
·         Venezuela
·         Vietnam
1.       Yordania
Read More

Rabu, 15 November 2017

Resume Distribusi Frekuensi

22.01 0
Materi-5

DISTRIBUSI FREKUENSI
A. Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
Tujuan distribusi frekuensi ini, yaitu :
1.      Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi.
2.      Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi :
1. Untuk dapat menyusun suatu tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru saja dikumpulkan dari lapangan disebut data kasar.
Contoh:
Data masa kerja karyawan UNNES adalah sbb:

2. Data yang telah disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar hingga data terkecil atau sebaliknya disebut array data.
Contoh:
Data masa kerja 40 karyawan UNNES adalah sbb:
3. Beda atau selisih antara angka terbesar dengan angka terkecil disebut dengan jarak atau range.
4. Jika array data itu dibagi atas kelompok-kelompok tertentu maka kelompok-kelompok itu disebut dengan kelas.
5. Bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas disebut frekuensi.
6. Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut interval kelas.

Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi

B. Istilah-istilah Dalam Distribusi Frekuensi
·         Kelas
adalah penggolongan data yang dibatasi oleh nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu kelas.

·         Interval Kelas adalah Lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya. Contoh :
65 – 67 –> Interval kelas pertama
68 – 70 –> Interval kelas kedua
71 – 73 –> Interval kelas ketiga
74 – 76 –> Interval kelas keempat
77 – 79 –> Interval kelas kelima
80 – 82 –> Interval kelas keenam

·         Batas Kelas (class limit)
Nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi frekuensi dan dipergunakan sebagai pedoman guna memasukkan angka-angka hasil observasi ke dalam kelas-kelas yang sesuai.

·         Batas Kelas Bawah (lower class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kiri.

·         Batas Kelas Atas (upper class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kanan.
Tepi Kelas (class boundaries/true limits) :
1.      Tepi Kelas Bawah (lower class bounderis)
Batas kelas pertama yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas bawah dikurangi 1digit dibelakang koma.

2.      Tepi Kelas Atas (upper class bounderis)
Batas kelas kedua yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas atas ditambah 1digit dibelakang koma.

Tepi atas = batas atas + 0,5

Tepi bawah = batas bawah – 0,5

Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
3.      Mid Point (titik tengah)
Rata-rata dari kedua batas kelasnya/kelas limitnya. Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)

C. Macam-macam Distribusi Frekuensi
Terdapat dua jenis distribusi frekuensi yaitu:
1. Distribusi frekuensi numerikal (Numerical frequency distribution)
Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi numerikal yaitu:
Distribusi Frekuensi Numerikal, dibagi menjadi:
a.      Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu distribusi frekuensi yang angka-angka frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka-angka absolut tetapi angka-angka relatif atau persentase. Contohnya yaitu:




b.      Distribusi Frekuensi Komulatif
Distribusi frekuensi komulatif terdiri dari dua jenis yaitu :

1)      Distribusi frekuensi “kurang dari”
Distribusi frekuensi “kurang dari” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Contohnya yaitu:
2)      Distribusi frekuensi “atau lebih”
Distribusi frekuensi “atau lebih” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sesudahnya. Contohnya yaitu:
2. Distribusi frekuensi kategoris (Categorical frequency distribution)
Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh Distribusi frekuensi kategoris yaitu:
E. Grafik Distribusi Frekuensi

1. Histogram
Histogram adalah diagram batang yang lebarnya menunjukkan interval kelas, sedangkan batas-batas tepi batang merupakan tepi bawah dan tepi atas kelas, dan tingginya menunjukkan frekuensi pada kelas tersebut. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram terdiri dari 2 sumbu, sumbu vertikal sebagai skala frekuensi sedangkan sumbu horisontal untuk skala kelas.
Contoh :
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.
Maka histogramnya



2. Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai skala kelas. Jenis lain dari poligon frekuensi adalah kurva frekuensi, yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis, dimana luas daerah di bawah kurva kurang lebih sama dengan luas histogram frekuensinya. Kurva frekuensi dapat digambarkan dengan memanfaatkan histogram frekuensi dengan menggunakan angka-angka tepi kelas sebagai skala kelas, dengan menghubungkan titik-titik tengah masing-masing balok.
Contoh :
Berikut ini upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per minggu dari sebuah perusahaan.
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat pada gambar berikut.



3. Ogive Curve atau Kurva Ogive
Kurva ogive merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dan sumbu vertical menunjukkan frekuensi kumulatif. Kurva ogif memudahkan kita untuk melihat frekuensi kumulatif baik dalam bentuk nilai absolute maupun nilai relative pada tingkat atau interval tertentu.
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas)
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah)

Contoh :
Data upah karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivenya. Akan tetapi sebelum itu, buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada diagram berikut.


Sumber repost:
Note : Belum semua saya catat
D. Teknik Pembentukan Distribusi Frekuensi


F. Model-model Populasi
Read More

Senin, 03 April 2017

Prinsip-prinsip Lean Manufacturing

19.57 0

PRINSIP-PRINSIP LEAN MANUFACTURING

Seperti kebanyakan falsafah produksi lainnya dan praktik manajemen, prinsip-prinsip lean tidak dapat diterapkan secara universal. Namun, karena mereka pada dasarnya nilai konsumen yang didorong, mereka cocok untuk berbagai lingkungan manufaktur. Ada lima prinsip dasar lean manufacturing:
  1. Memahami Nilai-Nilai Pelanggan  –  harus secara eksternal terfokus. hanya yang pelanggan Anda melihat sebagai nilai yang penting.
  2. Value Stream Analysis-Setelah Anda memahami nilai yang Anda berikan kepada Anda pelanggan, Anda perlu menganalisis semua langkah dalam proses bisnis Anda untuk menentukan mana yang benar-benar menambah nilai. Jika aksi tidak menambah nilai, Anda harus mempertimbangkan mengubah atau menghapus dari proses.
  3. One Flow – bergerak dari  produk kedalam satu pusat kerja  berikutnya dalam jumlah batch besar, produksi harus mengalir terus menerus dari bahan baku sampai barang jadi dalam didedikasikan Cell Manufacturing.
  4. Sistem Pull – Daripada membangun barang atau material dalam stock, permintaan pelanggan menarik barang jadi melalui sistem pull menjadi lebih effisien. Kerja pada produksi hilir menjadi tidak dilakukan kecuali hanya jika diperlukan.
  5. Kesempurnaan – Ketika Anda menghilangkan limbah / sampah dari proses dan aliran produk secara terus menerus sesuai dengan tuntutan pelanggan Anda, Anda akan menyadari bahwa ada  akhir untuk mengurangi waktu, biaya, ruang, kesalahan, dan usaha.
Kelima prinsip-prinsip lean bekerja sama dan merupakan dasar bagi penghapusan limbah. Anda dapat mengunjungi kembali masing-masing sebagai perbaikan dalam satu memberikan kesempatan untuk perbaikan di negara lain.
Kelima prinsip-prinsip lean dapat diterapkan hampir di mana saja, tetapi prinsip-prinsip lean tidak selalu berlaku bila permintaan pelanggan tidak stabil dan tak terduga. Kanban ukuran dan takt time memerlukan tingkat permintaan dan perkiraan yang akurat. Kemudian dalam tulisan ini, Anda akan belajar bagaimana  Aplikasi IFS mendukung lean manufacturing di kedua tarif dasar-stabil dan tatanan dasar-variabel.

Sumber:
Read More

Pangsa Pasar atau Market Share

19.29 0
Pangsa pasar (Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Market share merupakan sebuah indikator tentang apa yang dilakukan sebuah perusahaan terhadap kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales. Pangsa pasar menjelaskan penjualan perusahaan sebagai presentase volume total penjualan dalam industri, market, ataupun produk.
Read More

Pentingnya Perencanaan Produksi yang baik

19.19 0
Materi ke-4
PENTINGNYA PERENCANAAN PRODUKSI YANG BAIK


Salah satu aspek penting dalam managemen produksi  di perusahaan farmasi adalah perencanaan, karena dengan perencanaan yang baik dapat tercipta efisiensi yang tinggi yang pada ujungnya akan meningkatkan profit perusahaan. Sebaliknya system perencanaan yang buruk akan menimbulkan pemborosan, keterlambatan supply dan biaya tinggi, hal ini yang harus selalu dihindari.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan kapasitas produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari man power, material, peralatan pendukung hingga supporting departemen. Disisi lain perencanaan juga harus berdasarkan permintaan dari pelanggan terhadap produk  dipasarkan, jangan sampai ada kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang di produksi di pabrik. Disini perlu dilakukan upaya sinkornisasi antara rencana penjualan yang didasarkan pada marketing forecast dengan bagian perencanaan produksi. Dari forecast tersebut maka bagian perencanaan bisa menghitung kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, man power, fasilitas pendukung lain yang diperlukan.

Ketepatan forecast dengan order real sangat menentukan kualitas perencana produksi, semakin baik kualitas forecast maka semakin baik kualitas supply, sehingga diperlukan kejelian dari bagian marketing untuk memprediksi pola permintaan pelanggan. Biasanya forecast didasarkan beberapa factor antara lain berdasarkan history, berdasarkan data beberapa bulan kebelakang dilihat pola permintaan pelanggan. Selain itu juga berdasarkan kondisi di lapangan, misalnya jika produk competitor menghilang di pasaran maka produk kita bisa naik. Faktor yang lainnya bisa datang dari kebijaksanaan perusahaan, misalnya ada promo besar besaran untuk mendapatkan market share.

Pentingnya perencanaan yang tepat ini karena bagian perencanaan produksi harus dapat  menghitung dengan pasti kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan produksi, dan harus tepat baik jumlahnya maupun waktunya. Keterlambatan pengadaan sumber daya maka akan mempunyai konsekuensi keterlambatan supply, kalaupun bisa dikejar dengan overtime maka akan menimbulkan biaya baru.

Pengadaan bahan awal harus dilakukan dengan cara yang tepat, jangan terlalu banyak karena bisa beresiko rusak, namun juga jangan terlalu sedikit karena jika kita memesan bahan tersebut ada lead time yang harus ditunggu. Jadi jumlah minimum stock untuk setiap bahan harus dikaji berdasarakan trend data yang pada periode sebelumnya, sehingga berada pada posisi yang optimum (tidak berlebih tetapi juga tidak sampai kekurangan).

Perencanaan produksi  harus dihitung dengan tepat sesuai dengan kapasitas  mesin dan peralatan, sumber daya serta fasilitas pendukung misalnya kapasitas laboratorium. Berdasarkan informasi ini selanjutnya  dibuat analisa kapasitas utilization untuk menentukan apakah perlu running dalam 2 shift atau bahkan 3 shift, apakah perlu penambahan SDM.

Selanjutnya diatur jadwal produksi berdarakan skala prioritas, biasanya produk jadi yang stocknya sudah menipis harus didahulukan. Produk produk yang sejenis diusahakan diproduksi secara berurutan dengan tujuan untuk memudahkan proses serta mengurangi waktu setting mesin. Prinsip prinsip kerja berdasarkan 5S dan prinsip lean manufacturing sangat menentukan tingkat efisiensi operasional produksi. Disinilah dituntut bagi seorang manager untuk selalu memperhatikan proses yang berjalan, serta mempelajari kemungkinan untuk dilakukan improvement sehingga proses lebih mudah atau lebih cepat dengan kualitas yang tetap terjaga.

Tidak bisa dihindari bahwa kadang kadang karena kondisi tertentu maka planning harus diubah secara mendadak, sehingga sangat merepotkan semua pihak. Memang dalam batas tertentu fleksibilitas diperlukan, namun sebaiknya hal hal seperti ini harus diminimalisir.

Jadwal produksi dibuat untuk satu bulan, kemudian dipecah kedalam jadwal mingguan, jadwal mingguan dipecah kembali menjadi jadwal harian. Jadwal yang baik  ini akan membantu memudahkan kegiatan baik diproduksi maupun di bagian lain yang terkait. Setiap ada perubahan rencana harus segera dilakukan revisi serta disosialisasikan kepada semua bagian terkait agar tidak terjadi kesalahan komunikasi.

Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan pengawasan, selama kegiatan produksi berjalan harus dilakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak menyimpang dari rencana yang ditetapkan. Jika ada kendala misalnya kerusakan mesin, harus segera dilakukan tindakan perbaikan sesegera mungkin sehingga mengurangi waktu down time dan selanjutnya dibuat adjustment  terhadap  rencana semula.

Setiap akhir bulan selalu dibuat evaluasi, untuk melihat sejauh mana kesesuaian antara planning yang dibuat dengan realisasi kegiatan produksi, termasuk ketepatan target pengiriman. Karena indicator terbaik untuk mengukur baik buruknya system perencanaan produksi adalah kemampuan pemenuhan order. Makin tinggi pemenuhan order yang dapat di-supply berarti system perencanaan semakin baik.

Faktor lain yang juga menentukan keberhasilan kegiatan produksi antara lain :

  • Fasilitas dan peralatan yang memadai
  • Ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat
  • SDM yang berkualitas
  • Sistem produksi yang baik sesuai kaidah GMP
  • Proses produksi yang sudah terbukti handal / tervalidasi
  • Sistem Managemen produksi yang baik, yang menerapkan prinsip efisiensi dan produktifitas (lean manufacturing princip, 5S dll)
  • Forecast acuracy
  • Sistem maintenance yang baik/TPM

Sumber:
Read More

Forcast Penjualan

18.35 0
Forcast Penjualan adalah suatu proyeksi atau perkiraan secara tekhnis yang berasal dari pada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Read More

Selasa, 28 Maret 2017

Analisis Nilai Waktu Uang

21.43 0

BAB IV ANALISIS NILAI WAKTU UANG


I. PENDAHULUAN
        Seorang Investor akan lebih senang menerima uang Pr. 1,000,00 hari ini dari pada sejumlah uang yang sama setahun mendatang. Mengapa? Jika ia menerima uang tersebut tahun ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga setahun mendatang uang Rp. 1.000,00 telah menjadi lebih besar dari Rp. 1.000,00. Kesimpulannya: Uang memiliki nilai waktu.
Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
Istilah yang digunakan :
Pv  = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv  = Future Value (Nilai yang akan datang)
I     = Bunga (i = interest/suku bunga)
n    = Tahun ke-n
An = Anuity
SI  = Simple interest dalam rupiah
P0  = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu


II.        PRESENT VALUE
            Digunakan untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang ataupun lebih sederhananya lagi menghitung nilai tunai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima dalam suatu periode di masa yang akan datang.
a.        Perhitungan Present Value Dengan Bunga Tunggal
            Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini :

PV = FV / (1 + i)n      

Keterangan:     PV = nilai saat ini
                        FV = nilai future value
                        i     = bunga
                        n    = jangka waktu



b.        Perhitungan Present Value Dengan Bunga Majemuk

            PV = FV / (1 + i/m)mxn

Keterangan:     FV = nilai future value
                        PV = nilai saat ini
                        i     = bunga
                        n    = jangka waktu
                        m   = periode yang dimajemukkan


III.       FUTURE VALUE
            Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang apabila uang tersebut diberikan sekarang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu kemudian definisi lain dari future value adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.

a.         Perhitungan Future Value Dengan Bunga Tunggal
            Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini :
FV = PV (1 + i)n
Keterangan :    FV = nilai future value
                        PV = nilai saat ini
                        I     = bunga
                        n     = jangka waktu

b.        Perhitungan Future Value Dengan Bunga Majemuk
Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini :
FV = PV (1 + i / m)mxn
Keterangan:     FV = nilai future value
                        PV = nilai saat ini
                        i     = bunga
                        n    = jangka waktu
                        m   = periode yang dimajemukkan




IV.          ANUITAS
            Anuitas atau annuity adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1    .      Anuitas biasa (ordinary or deferred annuity)
    adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.
2    .      Anuitas jatuh tempo (due)
    adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.


                         A.    Anuitas Nilai Sekarang (Present Value of Annuity)
            Nilai  sekarang  dari  suatu  anuitas  (Present  Value  of  Annuity,  disingkat  PVAn) didefinisikan  sebagai  nilai  anuitas  majemuk  saat  ini  (sekarang)  dengan  pembayaran  atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.




















Skema  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  aliran  penerimaan  kas  per  tahun  sejumlah  Rp. 8.000 selama 3 tahun akan didiskon dengan bunga 8% per tahun.
1)…..Uang Rp. 8.000 yang akan diterima pada tahun pertama dikalikan dengan faktor diskonto 
         sebesar 0,926, sehingga nilai sekarangnya adalah = Rp. 8.000 x 0,926 = Rp. 7.408.
2)…..Uang sejumlah Rp. 8.000 yang akan diterima pada tahun ke 2 dikalikan dengan faktor 
         diskonto tahun ke 2 sebesar 0,857, sehingga nilai sekarangnya = Rp. 8.000 x 0,857 = Rp. 6.856.
3)…..Uang Rp. 8.000 yang akan diterima pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor diskonto tahun ke 
         3 sebesar 0,794, sehingga nilai  sekarang  =  Rp.  8.000  x  0,794  =  Rp.  6.352.
Proses  perhitungan  ini  terus  dilakukan selama periode yang diinginkan.

Perhitungan nilai sekarang anuitas biasa selama n periode (PVA) dapat pula dinyatakan:
 

Secara  ringkas  PVA n   sama  dengan  penerimaan  periodik  sebesar  R  dikalikan  dengan jumlah total dari faktor nilai bunga sekarang pada tingkat i% untuk periode waktu 1 hingga periode n. 
Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan:















Nilai sekarang faktor bunga anuitas dari beberapa tingkat bunga dapat dilihat pada tabel berikut.

Contoh soal:
Berapa  nilai aliran kas sebesar  Rp. 8.000 selama 3 tahun  bila dinilai  sekarang dengan tingkat bunga  majemuk  10%  per  tahun?
Jawab.
Menggunakan tabel
PVA 3  = Rp. 8.000 (2,487) = Rp. 19.896,00





Sumber:
http://akhmadarief.blogspot.co.id/2013/11/nilai-waktu-terhadap-uang.html




Read More

Post Top Ad