Sebelumnya saya sangat bersyukur Kepada Allah SWT yang senantiasa membuat saya selalu dalam keadaan yang sehat dalam menjalankan semua seleksi ujian tulis dari SBMPTN hingga semua seleksi mandiri yang di adakan beberapa universitas dengan mudah dan telah membantu meraih impian saya bisa di terima di Perguruan Tinggi Negeri. Kemudian saya ucapkan terima kasih kepada Orang tua saya yang setiap hari telah mendoakan dan membiayai saya sekolah dari kecil sampai saat ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada sahabatku Yoga Prasetiadi, tanpa ia mungkin saya tidak akan mendaftar SPMU Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan saya ucapkan terima kasih pula kepada anggota Mahangga (Manunggaling Mahasiswa Purbalingga) UNNES yang telah membantu mempermudah perjalanan saya dalam menjalani seleksi mandiri UNNES. ^_^
Sabtu, 23 Juli 2016
Hari di mana saya menjalani tes ujian tulis SPMU UNNES, Sabtu itu saya mendapat lokasi seleksi di SMA Negeri 6 Semarang. Di lokasi SMA N 6 Semarang, saya bersama 2 teman perempuan dari Purbalingga yang waktu itu ikut “SPMU Mangkat Bareng Mahangga”. Dari tempat penginapan sampai ke lokasi, saya diantar sama anggota Mahangga. Tes tulis dimulai pukul 10.00 WIB, tapi diantar anggota Mahangga pukul 07.00 WIB, karena berangkat yang terlalu pagi, sehingga saya sampai di SMA jauh sebelum tes seleksi mandiri dimulai. Alhasil saya menunggu sampai waktu ujian tiba, pukul 10.00 WIB adalah waktu dimana saya akan berperang dengan soal-soal UNNES. Kurang lebih pukul 08.00 saya berkenalan dengan seseorang yang bernama Rifki dari Kota Wonosobo dan sedikit mengobrol sebentar dengannya, disinilah short story to my friend dimulai ^_^. Tidak lama mengobrol, Rifki menceritakan tentang temannya yang gagal SBMPTN 2015 TAPI berhasil lolos di SBMPTN 2016. Rifki menceritakan temannya yang gigih untuk meraih ilmu setinggi-tingginya walaupun gagal di tahun 2015, kemudian ia memutuskan untuk mengikuti SBMPTN 2016. Ia tidak membuang waktu setahunnya untuk hal yang tidak penting. Ia mencoba segala hal untuk belajar selama setahun itu, belajar lewat online, beli buku yang benar-benar mampu membuatnya paham dan bukan asal-asalan buku, serta mengikuti bimbingan belajar pada suatu lembaga di daerahnya. Melihat teman-temannya yang sudah pada kuliah ditahun 2015, ia tidak patah semangat meraih impiannya untuk bisa kuliah seperti mereka. Karena ia tidak ingin gagal untuk kedua kalinya, ia terus belajar sehingga menemukan caranya sendiri untuk belajar lebih mudah. Di waktu setahun itu hanya ia gunakan untuk belajar, belajar dan belajar. Setahun pun berlalu, tepatnya di hari Selasa, 31 Mei 2016 adalah hari dimana ia akan menghadapi perang dan menjalankan semua strategi yang telah ia rencanakan selama setahun itu. Hari pengumuman pun tiba, tanggal 28 Juni 2016 adalah pengumuman SBMPTN 2016, temannya Rifki pun sangatlah senang melihat hasil seleksinya yang lolos di Universitas ternama di Indonesia, ia tidak bisa membayangkan betapa senangnya bisa lolos di Universitas tersebut lewat jalur SBMPTN. Hasil jerih payahnya selama setahun tergantikan oleh pengumuman yang menyatakan dirinya lolos di Universitas Gadjah Mada hari itu. So, kalian yang belum dapat perguruan tinggi janganlah patah semangat, kejarlah mimpi kalian setinggi-tingginya karena saya percaya bahwa ‘Tidak Ada yang Tidak Mungkin di Dunia Ini’ asalkan kalian berusaha dengan sungguh-sungguh. Percayalah bahwa ‘Hasil Tidak akan Mengkhianati Proses’, berusahalah dengan penuh semangat dan doa. Masih banyak jalan untuk menjadi apa yang kamu inginkan ingat dengan pepatah “Banyak Jalan Menuju Roma”. Semangat…! Semangat…!! Semangat kawan, ada sahabatmu disini yang mendoakanmu. Semoga apa yang telah di ceritakan Rifki padaku akan terjadi kepada kalian.
Mantap Jiwa kapten, LANJUTKAN 👊👊
BalasHapus