MAKE YOUR DREAMS

Hot

Post Top Ad

Rabu, 15 November 2017

Resume Distribusi Frekuensi

22.01 0
Materi-5

DISTRIBUSI FREKUENSI
A. Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
Tujuan distribusi frekuensi ini, yaitu :
1.      Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi.
2.      Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi :
1. Untuk dapat menyusun suatu tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru saja dikumpulkan dari lapangan disebut data kasar.
Contoh:
Data masa kerja karyawan UNNES adalah sbb:

2. Data yang telah disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar hingga data terkecil atau sebaliknya disebut array data.
Contoh:
Data masa kerja 40 karyawan UNNES adalah sbb:
3. Beda atau selisih antara angka terbesar dengan angka terkecil disebut dengan jarak atau range.
4. Jika array data itu dibagi atas kelompok-kelompok tertentu maka kelompok-kelompok itu disebut dengan kelas.
5. Bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas disebut frekuensi.
6. Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut interval kelas.

Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi

B. Istilah-istilah Dalam Distribusi Frekuensi
·         Kelas
adalah penggolongan data yang dibatasi oleh nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu kelas.

·         Interval Kelas adalah Lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya. Contoh :
65 – 67 –> Interval kelas pertama
68 – 70 –> Interval kelas kedua
71 – 73 –> Interval kelas ketiga
74 – 76 –> Interval kelas keempat
77 – 79 –> Interval kelas kelima
80 – 82 –> Interval kelas keenam

·         Batas Kelas (class limit)
Nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi frekuensi dan dipergunakan sebagai pedoman guna memasukkan angka-angka hasil observasi ke dalam kelas-kelas yang sesuai.

·         Batas Kelas Bawah (lower class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kiri.

·         Batas Kelas Atas (upper class limit)
adalah angka pada kolom kelas yang letaknya disebelah kanan.
Tepi Kelas (class boundaries/true limits) :
1.      Tepi Kelas Bawah (lower class bounderis)
Batas kelas pertama yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas bawah dikurangi 1digit dibelakang koma.

2.      Tepi Kelas Atas (upper class bounderis)
Batas kelas kedua yang benar-benar dimiliki oleh distribusi frekuensi tersebut, yaitu batas kelas atas ditambah 1digit dibelakang koma.

Tepi atas = batas atas + 0,5

Tepi bawah = batas bawah – 0,5

Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
3.      Mid Point (titik tengah)
Rata-rata dari kedua batas kelasnya/kelas limitnya. Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)

C. Macam-macam Distribusi Frekuensi
Terdapat dua jenis distribusi frekuensi yaitu:
1. Distribusi frekuensi numerikal (Numerical frequency distribution)
Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi numerikal yaitu:
Distribusi Frekuensi Numerikal, dibagi menjadi:
a.      Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu distribusi frekuensi yang angka-angka frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka-angka absolut tetapi angka-angka relatif atau persentase. Contohnya yaitu:




b.      Distribusi Frekuensi Komulatif
Distribusi frekuensi komulatif terdiri dari dua jenis yaitu :

1)      Distribusi frekuensi “kurang dari”
Distribusi frekuensi “kurang dari” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Contohnya yaitu:
2)      Distribusi frekuensi “atau lebih”
Distribusi frekuensi “atau lebih” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi kelas-kelas sesudahnya. Contohnya yaitu:
2. Distribusi frekuensi kategoris (Categorical frequency distribution)
Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh Distribusi frekuensi kategoris yaitu:
E. Grafik Distribusi Frekuensi

1. Histogram
Histogram adalah diagram batang yang lebarnya menunjukkan interval kelas, sedangkan batas-batas tepi batang merupakan tepi bawah dan tepi atas kelas, dan tingginya menunjukkan frekuensi pada kelas tersebut. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram terdiri dari 2 sumbu, sumbu vertikal sebagai skala frekuensi sedangkan sumbu horisontal untuk skala kelas.
Contoh :
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.
Maka histogramnya



2. Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai skala kelas. Jenis lain dari poligon frekuensi adalah kurva frekuensi, yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis, dimana luas daerah di bawah kurva kurang lebih sama dengan luas histogram frekuensinya. Kurva frekuensi dapat digambarkan dengan memanfaatkan histogram frekuensi dengan menggunakan angka-angka tepi kelas sebagai skala kelas, dengan menghubungkan titik-titik tengah masing-masing balok.
Contoh :
Berikut ini upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per minggu dari sebuah perusahaan.
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat pada gambar berikut.



3. Ogive Curve atau Kurva Ogive
Kurva ogive merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dan sumbu vertical menunjukkan frekuensi kumulatif. Kurva ogif memudahkan kita untuk melihat frekuensi kumulatif baik dalam bentuk nilai absolute maupun nilai relative pada tingkat atau interval tertentu.
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas)
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah)

Contoh :
Data upah karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivenya. Akan tetapi sebelum itu, buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada diagram berikut.


Sumber repost:
Note : Belum semua saya catat
D. Teknik Pembentukan Distribusi Frekuensi


F. Model-model Populasi
Read More

Minggu, 10 September 2017

Biodata Rizki Ganda Putra Panjaitan

18.59 0
Untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia:

Review Pengalaman Unik Rizki Ganda Putra Panjaitan

                Hari pertama mata kuliah Bahasa Indonesia dimulai dengan dosen pembimbing yang masih muda, Ibu Siti Nur Fitriani, memberikan pelajaran pertama kepada mahasiswa untuk mencari teman kelas untuk bercengkrama pengalaman yang unik dan pada saat itu saya mendapatkan sesosok laki-laki bernama rizki Ganda Putra Panjaitan. Nama yang terlalu unik untuk menceritakan pengalaman yang unik. hehe
                Rizki Ganda Putra Panjaitan menceritakan pengalaman uniknya diwaktu SMA, dalam masa orientasi sekolah adalah awal ceritanya. Berjalan sendiri bukan berarti jomblo walaupun memang jomblo. Belum lama Ganda Putra bercerita, dalam benak saya merasa heran mengapa Ganda Putra berjalan sendirian, dan mengapa tidak berdua. Berlanjut pada ceritanya yang penuh percaya diri, saat itu keadaan siswa baru sedang di dalam ruang kelas, salah satu anggota OSIS menunjuk Ganda Putra untuk mr=enceritakan tentang dirinya didepan teman-teman barunya. Teriakan badai dari teman-teman karena dibuat tertawa olehnya mendengar Ganda Putra di lahirkan ditangga. Mendengar ceritanya saya juga heran dan penuh pertanyaan yang ingin saya ungkapkan. Namun, semua pertanyaan saya kabur mendengar nama tangga yang dikatakan Ganda Putra adalah nama sebuah desa di daerahnya. Sekian.
Read More

Biodata Diri

05.10 0
Profil Saya:
Hay.. Nama Saya Aan Kurniawan

Assalamu ‘allaikum Wr. Wb

Aan Kurniawan, itulah sebutan nama yang terucap dari bibir orang tuaku pada tanggal 3 Mei 1998, terlahir dari rahim seorang ibu bernama Misriyati dengan seorang ayah yang bernama Supriyanto. Sosok malaikat yang diberikan amanah oleh Allah untuk menjaga dan merawat titipan-Nya. Ibu bekerja sebagai wiraswasta dan ayah bekerja sebagai petani tidak menyurutkan semangat mereka mengantarkan putranya menuju pendidikan tinggi.
Kota Purbalingga, kota perwira sebagai julukan tempat kelahiranku yang terletak di Jawa Tengah, kota sejarah yang mana lahir seorang perwira tinggi yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Puluhan tahun saya bersemayam di salah satu desa terpencil nan ramai yang ada di Kota Purbalingga, Desa Makam, terdengar menyeramkan jika dikatakan sebagai desa. Namun, tidak seperti yang dibayangkan memang itulah nama desanya.
Pendidikan saya diawali dari Taman Kanak Pertiwi 1 Makam, masuk pada umur 4 tahun dan kemudian pada tahun berikutnya saya melanjutkan ke sekolah dasar. Tidak sesuai nyatanya dengan mengingat di usia saya yang masih 5 tahun saya belum diperbolehkan melanjutkan ke sekolah dasar sehingga saya sekolah di Taman Kanak selama 2 tahun. Setelah menyelesaikan taman kanak selama 2 tahun akhirnya saya disekolahkan orang tua di SD Negeri 2 Makam. Enam tahun pendidikan saya dilalui dengan lancarnya tanpa bermimpi untuk mempunyai prestasi yang tinggi. Selesainya 6 tahun sekolah di Sekolah dasar kemudian saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni di SMP Negeri 2 Rembang. Lagi dan lagi saya masih sama seperti sebelumnya, tanpa hambatan pendidikan saya di SMP diakhiri dengan kata lulus dalam kurun waktu 3 tahun dan untuk kedua kalinya karier pendidikan saya lancar tanpa bermimpi untuk mempunyai prestasi yang tinggi.
Rembang, bukan nama kota melainkan nama salah satu kecamatan yang ada di Kota Purbalingga, di kecamatan inilah saya meniti karier pendidikan dari Taman Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Memasuki umur 16 tahun saya berorientasi untuk mengembangkan diri dan menambah wawasan pengalaman dengan cara melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Bobotsari, jauh dari kecamatan saya saat ini, dengan jarak kurang lebih 21 kilometer dari Kecamatan Rembang. Semi kota, itu sebutan yang biasa diungkapkan teman-temanku. Pendidikan SMA saya lalui dengan mengambil jurusan IPS di kelas 11 dengan jumlah kelas IPS ada 5, karier pendidikan saya tidak terlihat perubahan signifikan saat itu dan seperti biasa dengan slogan ‘pendidikan saya lancar tanpa bermimpi untuk mempunyai prestasi yang tinggi’.
Namun, menginjak kelas 12 saya mengalami perubahan yang begitu signifikan, saya merasa mudah belajar, mudah menghapal dan apa yang saya pelajari saat itu juga langsung tertanam di otak saya, mungkin karena niat dan tekad yang kuat saya untuk belajar dengan serius mengingat masuk perguruan tinggi bukan suatu hal yang mudah, mungkin juga ini adalah doa-doa yang dipanjatkan orang tua saya dari dulu kala di seperpertiga malam yang menginginkan anaknya agar sukses. Mungkin ini memang zona waktu yang diberikan-Nya untuk saya, ditambah dengan  telinga ini mendengar salah satu kelas di jurusan IPS dijuluki sebagai kelas unggulan. Tidak masuknya saya ke dalam kelas unggulan itu juga salah satu pemicu semangat belajar dalam diriku, berkomitmen untuk menjadi lebih baik dan terbaik.
Keinginanku kuliah di PKN STAN sempat diremehkan banyak orang dengan berbagai statement bahwa saya itu tidak mampu, kemudian keluar kata-kata saya, kita dan kami tidak mungkin bisa masuk Politaknik Keuangan Negara STAN, apalagi tidak ada sejarah bahwa anak IPS dari SMA Negeri 1 Bobotasari itu bisa kuliah di PKN STAN. Pada akhirnya perkembanganku mulai terlihat dari hari ke hari, mulai dari ulangan tengah semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS), Try Out dan Ujian Nasional.
  Peringkat besar Ujian Nasional IPS tingkat kota dapatku raih. Menjadi lebih baik dan terbaik diantara yang terbaik dari kelas yang telah diunggulkan, dan menjadi mahasiswa di Politeknik Keuangan Negara STAN. Terima kasih teman-teman saya telah menjadi motivasi dalam hidup saya, tanpa kalian dan nama SMA ini mungkin saya tidak akan bisa seperti ini.
Inilah peran Yang Maha Kuasa dalam membagiakan zona waktu pada umat-Nya. Nilai yang membahagiakanku itu tidak bertahan lama, nilai yang saya bangga-banggakan tak mampu membawaku masuk dalam dunia perkuliahan, tidak mampu membawaku menjadi mahasiswa kampus, nilai yang saya dapatkan hanya sebatas angka, dan menariknya apa yang saya kejar itu tidak ada yang menarik, sekali lagi nilai hanyalah angka, kebahagiaan semu. Dan jawabannya adalah ilmu, memang seharusnya ilmu, nilai itu merupakan ekor dari ilmu.
Tanggal 28 dan 29 berurutan adalah pengumuman akhir lolosnya saya ke dunia perkuliahan, PKN STAN dan SBMPTN. Pada hari yang berurutan itu menyatakan semua seleksi saya gagal hingga membuatku merasa menjadi manusia yang paling sengsara di muka bumi. Pada akhirnya saya masuk melalui jalur mandiri dan dinyatakan lolos S1 Manajemen Universitas Negeri Semarang.
Tahun 2017 saya mencoba USM PKN STAN untuk kedua kalinya dan dinyatakan lolos di D I kepabeanan dan cukai. Sekali lagi saya katakan, saya telah menjadi mahasiswa Politaknik Keuangan Negara STAN pada tahun 2017.

Wassalamu ‘allaikum Wr. Wb.

Read More

Senin, 03 April 2017

Prinsip-prinsip Lean Manufacturing

19.57 0

PRINSIP-PRINSIP LEAN MANUFACTURING

Seperti kebanyakan falsafah produksi lainnya dan praktik manajemen, prinsip-prinsip lean tidak dapat diterapkan secara universal. Namun, karena mereka pada dasarnya nilai konsumen yang didorong, mereka cocok untuk berbagai lingkungan manufaktur. Ada lima prinsip dasar lean manufacturing:
  1. Memahami Nilai-Nilai Pelanggan  –  harus secara eksternal terfokus. hanya yang pelanggan Anda melihat sebagai nilai yang penting.
  2. Value Stream Analysis-Setelah Anda memahami nilai yang Anda berikan kepada Anda pelanggan, Anda perlu menganalisis semua langkah dalam proses bisnis Anda untuk menentukan mana yang benar-benar menambah nilai. Jika aksi tidak menambah nilai, Anda harus mempertimbangkan mengubah atau menghapus dari proses.
  3. One Flow – bergerak dari  produk kedalam satu pusat kerja  berikutnya dalam jumlah batch besar, produksi harus mengalir terus menerus dari bahan baku sampai barang jadi dalam didedikasikan Cell Manufacturing.
  4. Sistem Pull – Daripada membangun barang atau material dalam stock, permintaan pelanggan menarik barang jadi melalui sistem pull menjadi lebih effisien. Kerja pada produksi hilir menjadi tidak dilakukan kecuali hanya jika diperlukan.
  5. Kesempurnaan – Ketika Anda menghilangkan limbah / sampah dari proses dan aliran produk secara terus menerus sesuai dengan tuntutan pelanggan Anda, Anda akan menyadari bahwa ada  akhir untuk mengurangi waktu, biaya, ruang, kesalahan, dan usaha.
Kelima prinsip-prinsip lean bekerja sama dan merupakan dasar bagi penghapusan limbah. Anda dapat mengunjungi kembali masing-masing sebagai perbaikan dalam satu memberikan kesempatan untuk perbaikan di negara lain.
Kelima prinsip-prinsip lean dapat diterapkan hampir di mana saja, tetapi prinsip-prinsip lean tidak selalu berlaku bila permintaan pelanggan tidak stabil dan tak terduga. Kanban ukuran dan takt time memerlukan tingkat permintaan dan perkiraan yang akurat. Kemudian dalam tulisan ini, Anda akan belajar bagaimana  Aplikasi IFS mendukung lean manufacturing di kedua tarif dasar-stabil dan tatanan dasar-variabel.

Sumber:
Read More

Pangsa Pasar atau Market Share

19.29 0
Pangsa pasar (Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Market share merupakan sebuah indikator tentang apa yang dilakukan sebuah perusahaan terhadap kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales. Pangsa pasar menjelaskan penjualan perusahaan sebagai presentase volume total penjualan dalam industri, market, ataupun produk.
Read More

Pentingnya Perencanaan Produksi yang baik

19.19 0
Materi ke-4
PENTINGNYA PERENCANAAN PRODUKSI YANG BAIK


Salah satu aspek penting dalam managemen produksi  di perusahaan farmasi adalah perencanaan, karena dengan perencanaan yang baik dapat tercipta efisiensi yang tinggi yang pada ujungnya akan meningkatkan profit perusahaan. Sebaliknya system perencanaan yang buruk akan menimbulkan pemborosan, keterlambatan supply dan biaya tinggi, hal ini yang harus selalu dihindari.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan kapasitas produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari man power, material, peralatan pendukung hingga supporting departemen. Disisi lain perencanaan juga harus berdasarkan permintaan dari pelanggan terhadap produk  dipasarkan, jangan sampai ada kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang di produksi di pabrik. Disini perlu dilakukan upaya sinkornisasi antara rencana penjualan yang didasarkan pada marketing forecast dengan bagian perencanaan produksi. Dari forecast tersebut maka bagian perencanaan bisa menghitung kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, man power, fasilitas pendukung lain yang diperlukan.

Ketepatan forecast dengan order real sangat menentukan kualitas perencana produksi, semakin baik kualitas forecast maka semakin baik kualitas supply, sehingga diperlukan kejelian dari bagian marketing untuk memprediksi pola permintaan pelanggan. Biasanya forecast didasarkan beberapa factor antara lain berdasarkan history, berdasarkan data beberapa bulan kebelakang dilihat pola permintaan pelanggan. Selain itu juga berdasarkan kondisi di lapangan, misalnya jika produk competitor menghilang di pasaran maka produk kita bisa naik. Faktor yang lainnya bisa datang dari kebijaksanaan perusahaan, misalnya ada promo besar besaran untuk mendapatkan market share.

Pentingnya perencanaan yang tepat ini karena bagian perencanaan produksi harus dapat  menghitung dengan pasti kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan produksi, dan harus tepat baik jumlahnya maupun waktunya. Keterlambatan pengadaan sumber daya maka akan mempunyai konsekuensi keterlambatan supply, kalaupun bisa dikejar dengan overtime maka akan menimbulkan biaya baru.

Pengadaan bahan awal harus dilakukan dengan cara yang tepat, jangan terlalu banyak karena bisa beresiko rusak, namun juga jangan terlalu sedikit karena jika kita memesan bahan tersebut ada lead time yang harus ditunggu. Jadi jumlah minimum stock untuk setiap bahan harus dikaji berdasarakan trend data yang pada periode sebelumnya, sehingga berada pada posisi yang optimum (tidak berlebih tetapi juga tidak sampai kekurangan).

Perencanaan produksi  harus dihitung dengan tepat sesuai dengan kapasitas  mesin dan peralatan, sumber daya serta fasilitas pendukung misalnya kapasitas laboratorium. Berdasarkan informasi ini selanjutnya  dibuat analisa kapasitas utilization untuk menentukan apakah perlu running dalam 2 shift atau bahkan 3 shift, apakah perlu penambahan SDM.

Selanjutnya diatur jadwal produksi berdarakan skala prioritas, biasanya produk jadi yang stocknya sudah menipis harus didahulukan. Produk produk yang sejenis diusahakan diproduksi secara berurutan dengan tujuan untuk memudahkan proses serta mengurangi waktu setting mesin. Prinsip prinsip kerja berdasarkan 5S dan prinsip lean manufacturing sangat menentukan tingkat efisiensi operasional produksi. Disinilah dituntut bagi seorang manager untuk selalu memperhatikan proses yang berjalan, serta mempelajari kemungkinan untuk dilakukan improvement sehingga proses lebih mudah atau lebih cepat dengan kualitas yang tetap terjaga.

Tidak bisa dihindari bahwa kadang kadang karena kondisi tertentu maka planning harus diubah secara mendadak, sehingga sangat merepotkan semua pihak. Memang dalam batas tertentu fleksibilitas diperlukan, namun sebaiknya hal hal seperti ini harus diminimalisir.

Jadwal produksi dibuat untuk satu bulan, kemudian dipecah kedalam jadwal mingguan, jadwal mingguan dipecah kembali menjadi jadwal harian. Jadwal yang baik  ini akan membantu memudahkan kegiatan baik diproduksi maupun di bagian lain yang terkait. Setiap ada perubahan rencana harus segera dilakukan revisi serta disosialisasikan kepada semua bagian terkait agar tidak terjadi kesalahan komunikasi.

Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan pengawasan, selama kegiatan produksi berjalan harus dilakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak menyimpang dari rencana yang ditetapkan. Jika ada kendala misalnya kerusakan mesin, harus segera dilakukan tindakan perbaikan sesegera mungkin sehingga mengurangi waktu down time dan selanjutnya dibuat adjustment  terhadap  rencana semula.

Setiap akhir bulan selalu dibuat evaluasi, untuk melihat sejauh mana kesesuaian antara planning yang dibuat dengan realisasi kegiatan produksi, termasuk ketepatan target pengiriman. Karena indicator terbaik untuk mengukur baik buruknya system perencanaan produksi adalah kemampuan pemenuhan order. Makin tinggi pemenuhan order yang dapat di-supply berarti system perencanaan semakin baik.

Faktor lain yang juga menentukan keberhasilan kegiatan produksi antara lain :

  • Fasilitas dan peralatan yang memadai
  • Ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat
  • SDM yang berkualitas
  • Sistem produksi yang baik sesuai kaidah GMP
  • Proses produksi yang sudah terbukti handal / tervalidasi
  • Sistem Managemen produksi yang baik, yang menerapkan prinsip efisiensi dan produktifitas (lean manufacturing princip, 5S dll)
  • Forecast acuracy
  • Sistem maintenance yang baik/TPM

Sumber:
Read More

Forcast Penjualan

18.35 0
Forcast Penjualan adalah suatu proyeksi atau perkiraan secara tekhnis yang berasal dari pada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Read More

Post Top Ad